Berita

Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., tinjau langsung perbaikan ruas jalan yang amblas di kilometer 14, RT. 28 RW.10 Dusun Kollowijo Suruh, Senin (5/12). Perbaikan jalan tersebut telah dimulai sejak beberapa hari lalu.

Perbaikan jalan saat ini pada tahap pencopotan batas jalan dan pembuatan lubang untuk stose pondasi beton. Saat Bupati Emil tiba dilokasi, pekerja sedang membuat lubang-lubang stros kontruksi beton.

Sebelumnya, jalan nasional yang menghubungkan antara Trenggalek-Pacitan tersebut amblas selebar 2,5 meter dengan panjang lebih dari 40 meter, sehingga sedikit mengganggu pengguna jalan yang melintas. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur strategis yang tidak hanya menghubungkan antar kabupaten di Jawa Timur, tetapi juga dengan Jawa Barat.

Amblasnya jalan di kilometer 14 terjadi pada hari terjadi, Jumat (25/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Rencananya pelaksana perbaikan jalan akan membuat stros sedalam dua baris dengan dalam 6 hingga 7 meter, dan memanjang kurang lebih 40 meter sesuai dengan kebutuhan. Dari stros beton ini kemudian akan dipasang bangunan tembok penahan dengan kontruksi beton bertulang.

Dalam peninjauan tersebut, Bupati Emil Dardak menyampaikan bahwa perbaikan jalan nasional yang amblas di Kecamatan Suruh mulai dikerjakan. Konstruksi yang dipakai menggunakan pondasi tiang yang dicor ke dalam lubang yang dibor sedalam kurang lebih 6 meter.

"Saat saya tanya soal tata air, mereka akan melakukan dengan pipa dinding dengan jarak sekitar 0,5 meter," ucap Wakil Ketua APKASI tersebut.

Dengan telah dimulainya perbaikan ini, diharapkan oleh bupati bahwa jalur vital yang menghubungkan antara Trenggalek.

Bupati Trenggalek tinjau bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Nglinggis, Minggu (4/12). Bencana tanah longsor tersbeut menimpa dua rumah warga di RT. 08 RW. 03, Dusun Pacar, Nglinggis, Tugu.

Di lokasi kejadian, tebing setinggi 60 meter dengan lebar 40 meter amblas menimpa rumah Nur Hendik (74 th) dan Suyono (77 th). Bahkan material tanah dan bebatuan menjebol tembok rumah Nur Hendik.

Bencana longsor yang terjadi hari Minggu tersebut diakibatkan karena tanah diatas tebing dalam kondisi labil. Hal tersebut akibat curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun 2016. Sesuai data yang dihimpun oleh Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Trenggalek, kejadian tanah longsor berawal dari hujan deras yang turun sekitar pukul 13.00 WIB di sekitar wilayah Kecamatan Tugu.

Tiba-tiba pada sekitar pukul 16.45  WIB, tebing di belakang rumah kedua korban tersebut amblas. Longsor mengakibatkan tembok dapur rumah Nur Hendik jebol selebar 4 meter, dak bagian atas tertimbun material tanah yang bercampur batu.

Longsor juga menjebol tembok belakang ruang atas dapur selebar 6 meter di rumah Suyono. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kedua warga yang rumahnya menjadi korban hanya mengalami kerugian material.

Mendapati laporan bencana tersebut, Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., langsung turun meninjau lokasi bencana. Bupati menghimbau kepada korban dan keluarga agar untuk sementara waktu mengungsi ke rumah saudaranya terdekat sampai dengan kondisi benar-benar aman.