Festival bedug, sholawat dan qoshidah rebana kreasi yang diselenggarakan di Alon-alon Kabupaten Trenggalek sejak 26 Juli 2013 yang lalu telah ditutup secara resmi oleh Asisten III, Abdul Mu’id, Msi., pada Kamis, 01 Agustus 2013.
Dalam kesempatan tersebut ketua panitia Festival bedug menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek karena telah memberikan dukungan penuh pada festival yang diselenggarakan untuk mengisi kegiatan pada bulan suci Ramadhan pada tahun ini. “Kami berharap untuk tahun-tahun yang mendatang kegiatan semacam ini tetap di selenggarakan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta festifal serta memacu kreasi para seniman dan seniwati di Kabupaten Trenggalek".
Sebelum memberikan sambutan penutupan, Asisten III menyerahkan piagam, thropi dan uang pembinaan kepada para pemenang berdasarkan hasil pengamatan dewan pengamat yang terbagi menjadi beberapa kategori. Yaitu kategori penilaian khusus dalam koreografi (rodat) dan kategori lomba seni tabuh bedhug, penyaji terbaik kategori anak-anak dan penyaji kategori seni sholawat.
Dalam sambutannya, Asisten III mengapresiasi kegiatan ini karena telah terselenggara dengan sukses dan lancar. Tabuh bedug, sholawat, cukup populer dan dikenal dalam masyarakat Trenggalek yang mayoritas beragama Islam. Selain itu pada umumnya bedug dijadikan tanda dimulainya ibadah sholat dalam masyarakat Islam yang sekarang jarang dibunyikan. “Tapi Ini merupakan seni budaya yang patut dipertahankan, karena merupakan seni nuansa Islami” ucap Abdul Mu’id. Asisten III dalam kesempatan ini juga menyampaikan sedikit motivasi kepada para peserta jika kejuaraan bukan tujuan, tetapi sarana untuk kompetisi menuju peningkatan kualitas adalah yang utama. "Jangan lekas bangga apalagi terlena sehingga tidak mampu mempertahankan prestasi, yang kalah jangan putus asa masih banyak waktu biar di acara tahun depan bisa meraih juara", tegas Asisten di hadapan para undangan dan para peserta.